annisa
Sabtu, 03 November 2012
PENGARUH AGAMA DALAM KEHIDUPAN
PENGERTIAN
PERANAN DAN AGAMA
Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki
makna yaitu seperangkat tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan
di masyarakat. Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus
dilksanakan.
Fungsi
Agama bagi Kehidupan
Ada beberapa alasan tentang mengapa
agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah :
- Karena agama merupakan sumber moral
- Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
- Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
- Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.
Manusia sejak dilahirkan ke dunia
ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa
sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78
Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran,
penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang mensyukurinya.
Dalam keadaan yang demikian itu,
manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan rayuan, baik dari
dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan daridalam diri manusia
dibagi menjadi dua bagian, yaitu
- Godaan dan rayuan yang berysaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah ataukebaikan.
- Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang menurut istilah Al-Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada kejahatan
Disinilah letak fungsi agama dalam
kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan yang baik dan menghindarkan
manusia dari kejahatan atau kemungkaran.
Fungsi Agama Kepada Manusia
Dari segi pragmatisme, seseorang itu
menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang,
agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains
sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang dihuraikan di
bawah:
- Memberi pandangan dunia kepada
satu-satu budaya manusia.
Agama dikatankan memberi pandangan
dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi penerangan mengenai
dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia.
Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui inderia manusia,
melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam
menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWTdan setiap
manusia harus menaati Allah SWT
-Menjawab pelbagai soalan yang tidak
mampu dijawab oleh manusia.
Sesetangah soalan yang sentiasa
ditanya oleh manusia merupakan soalan yang tidak terjawab oleh akal manusia
sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati, matlamat menarik dan
untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk menjawab
soalan-soalan ini.
- Memberi rasa kekitaan kepada
sesuatu kelompok manusia.
Agama merupakan satu faktor dalam
pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana sistem agama menimbulkan
keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah tingkah laku, pandangan
dunia dan nilai yang sama.
– Memainkan fungsi kawanan sosial.
Kebanyakan agama di dunia adalah
menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah
menggariskan kod etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini
dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial
Fungsi Sosial Agama
Secara sosiologis, pengaruh agama
bisa dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang bersifat positif atau pengaruh
yang menyatukan (integrative factor) dan pengaruh yang bersifat negatif atau
pengaruh yang bersifat destruktif dan memecah-belah (desintegrative factor).
Pembahasan tentang fungsi agama
disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama sebagai faktor integratif dan
sekaligus disintegratif bagi masyarakat.
Fungsi Integratif Agama
Peranan sosial agama sebagai faktor
integratif bagi masyarakat berarti peran agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama,
baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam
kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. Hal ini
dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial didukung
bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama menjamin adanya
konsensus dalam masyarakat.
Fungsi Disintegratif Agama.
Meskipun agama memiliki peranan
sebagai kekuatan yang mempersatukan, mengikat, dan memelihara eksistensi suatu
masyarakat, pada saat yang sama agama juga dapat memainkan peranan sebagai
kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan menghancurkan eksistensi
suatu masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam
mengikat kelompok pemeluknya sendiri sehingga seringkali mengabaikan bahkan
menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain
Tujuan Agama
Salah satu tujuan agama adalah
membentuk jiwa nya ber-budipekerti dengan adab yang sempurna baik dengan
tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat.semua agama sudah sangat sempurna
dikarnakan dapat menuntun umat-nya bersikap dengan baik dan benar serta
dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan penyampaian si pemeluk agama
dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada agama-nya. memburukan serta
membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk
agama
Beberapa tujuan agama yaitu :
- Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tahuit).
- Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan baik, sehingga dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
- Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.
- Menyempurnakan akhlak manusia.
Menurut para peletak dasar ilmu
sosial seperti Max Weber, Erich Fromm, dan Peter L Berger, agama merupakan
aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bagi umumnya agamawan, agama
merupakan aspek yang paling besar pengaruhnya –bahkan sampai pada aspek yang
terdalam (seperti kalbu, ruang batin)– dalam kehidupan kemanusiaan.
Masalahnya, di balik keyakinan para
agamawan ini, mengintai kepentingan para politisi. Mereka yang mabuk kekuasaan
akan melihat dengan jeli dan tidak akan menyia-nyiakan sisi potensial dari
agama ini. Maka, tak ayal agama kemudian dijadikan sebagai komoditas yang
sangat potensial untuk merebut kekuasaan.
Yang lebih sial lagi, di antara
elite agama (terutama Islam dan Kristen yang ekspansionis), banyak di antaranya
yang berambisi ingin mendakwahkan atau menebarkan misi (baca, mengekspansi)
seluas-luasnya keyakinan agama yang dipeluknya. Dan, para elite agama ini pun
tentunya sangat jeli dan tidak akan menyia-nyiakan peran signifikan dari negara
sebagaimana yang dikatakan Hobbes di atas. Maka, kloplah, politisasi agama
menjadi proyek kerja sama antara politisi yang mabuk kekuasaan dengan para
elite agama yang juga mabuk ekspansi keyakinan.
Namun, perlu dicatat, dalam proyek
“kerja sama” ini tentunya para politisi jauh lebih lihai dibandingkan elite
agama. Dengan retorikanya yang memabukkan, mereka tampil (seolah-olah) menjadi
elite yang sangat relijius yang mengupayakan penyebaran dakwah (misi agama)
melalui jalur politik. Padahal sangat jelas, yang terjadi sebenarnya adalah
politisasi agama.
Di tangan penguasa atau politisi
yang ambisius, agama yang lahir untuk membimbing ke jalan yang benar
disalahfungsikan menjadi alat legitimasi kekuasaan; agama yang mestinya bisa
mempersatukan umat malah dijadikan alat untuk mengkotak-kotakkan umat, atau
bahkan dijadikan dalil untuk memvonis pihak-pihak yang tidak sejalan sebagai
kafir, sesat, dan tuduhan jahat lainnya.
Menurut saya, disfungsi atau
penyalahgunaan fungsi agama inilah yang seyogianya diperhatikan oleh segenap
ulama, baik yang ada di organisasi-organisasi Islam semacam MUI. Ulama harus
mempu mengembalikan fungsi agama karena Agama bukan benda yang harus dimiliki,
melainkan nilai yang melekat dalam hati.
Mengapa kita sering takut kehilangan
agama, karena agama kita miliki, bukan kita internalisasi dalam hati. Agama
tidak berfungsi karena lepas dari ruang batinnya yang hakiki, yakni hati
(kalbu). Itulah sebab, mengapa Rasulullah SAW pernah menegaskan bahwa segala
tingkah laku manusia merupakan pantulan hatinya. Bila hati sudah rusak, rusak
pula kehidupan manusia. Hati yang rusak adalah yang lepas dari agama. Dengan
kata lain, hanya agama yang diletakkan di relung hati yang bisa
diobjektifikasi, memancarkan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.
Sayangnya, kita lebih suka
meletakkan agama di arena yang lain: di panggung atau di kibaran bendera, bukan
di relung hati
Fungsi pertama agama, ialah
mendefinisikan siapakah saya dan siapakah Tuhan, serta bagaimanakah saya
berhubung dengan Tuhan itu. Bagi Muslim, dimensi ini dinamakan sebagai hablun
minaLlah dan ia merupakah skop manusia meneliti dan mengkaji kesahihan
kepercayaannya dalam menghuraikan persoalan diri dan Tuhan yang saya sebutkan
tadi. Perbincangan tentang fungsi pertama ini berkisar tentang Ketuhanan,
Kenabian, Kesahihan Risalah dan sebagainya.
Kategori pertama ini, adalah daerah
yang tidak terlibat di dalam dialog antara agama. Pluralisma agama yang disebut
beberapa kali oleh satu dua penceramah, TIDAK bermaksud menyamaratakan semua
agama dalam konteks ini. Mana mungkin penyama rataan dibuat sedangkan sesiapa
sahaja tahu bahawa asas agama malah sejarahnya begitu berbeza. Tidak mungkin
semua agama itu sama!
Manakala fungsi kedua bagi agama
ialah mendefinisikan siapakah saya dalam konteks interpersonal iaitu
bagaimanakah saya berhubung dengan manusia. Bagi pembaca Muslim, kategori ini
saya rujukkan ia sebagai hablun minannaas.
Ketika Allah SWT menurunkan ayat al-Quran
yang memerintahkan manusia agar saling kenal mengenal (Al-Hujurat 49: 13),
perbezaan yang berlaku di antara manusia bukan sahaja meliputi perbezaan kaum,
malah agama dan kepercayaan. Fenomena berbilang agama adalah seiring dengan
perkembangan manusia yang berbilang bangsa itu semenjak sekian lama.
Maka manusia dituntut agar belajar
untuk menjadikan perbedaan itu sebagai medan kenal mengenal, dan bukannya
gelanggang krisis dan perbalahan.
Untuk seorang manusia berkenalan dan
seterusnya bekerjasama di antara satu sama lain, mereka memerlukan beberapa
perkara yang boleh dikongsi bersama untuk menghasilkan persefahaman. Maka di
sinilah, dialog antara agama (Interfaith Dialogue) mengambil tempat. Dialog
antara agama bertujuan untuk menerokai beberapa persamaan yang ada di antara
agama. Dan persamaan itu banyak ditemui di peringkat etika dan nilai.
Peranan agama dalam kehidupan sosial masyarakat
Agama adalah suatu prinsip atau kepercayaan seseorang. Agama
merupkan suatu peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial suatu
masayarakat. Agama juga yang dapat memberikan rasa toleransi, solidaritas dalam
masyarakat pada umumnya. Karena agama mempunyai nilai sosial yang baik untuk
seluruh masyarakat agar dapat saling menghargai dan membantu walapun di Indonesia
ini memiliki beragam suku, adat istiadat, agama yang berbeda-beda. Ciri suatu
negara yang memiliki nilai sosial yang tinggi adalah dapat saling membantu satu
sama lain terutama dikalangan masyarakat sekitar. Dengan kerpercayaan
masing-masing kita dapat memberikan rasa saling menghargai dan membantu antar
masyarakatsatu dengan yang lain.di samping itu kebebasan agama juga tercantum
dalam uud 1945 yaitu tentang masyarakat bebas memilih agama mereka sesuai
dengan kepercayaan masing-masing,untuk itu kita sebagai warga Negara yang baik
haruslah saling bertoleransi antar umat beragama agar Negara ini selalu rukun
dan damai.
Peran Agama Dalam Kehidupan Generasi Muda
Kebutuhan kita akan agama dan pendidikan keagamaan muncul sebagai kebutuhan yang mutlak dan tak tergantikan. Untuk memperdalam hal itu maka kita harus mengetahui definisi agama. Agama merupakan suatu kepercayaan atau keyakinan yang bisa memberikan arahan hidup yang diterapkan oleh semua manusia sebagai prinsip-prinsip moral yang berkualitas tinggi dan penerapan hubungan yang baik antar anggota masyarakat. Dari definisi tersebut pada dasarnya Agama Islam merupakan gerakan universal yang diarahkan atau diberi petunjuk oleh cahaya keimanan kepada Allah SWT dan suatu arahan yang bertanggung jawab untuk tujuan perubahan cara berfikir dalam berkepercayaan. Siapapun orangnya rakyat biasa atau pembesar dan apapun agamanya, jika dalam kesehariannya tidak dibatasi dengan adanya aturan maka hidupnya bagaikan kapas yang tertiup angin, dalam arti hidupnya tidak mempunyai arahan yang jelas. Oleh karena itu agama mempunyai fungsi dan peran dalam kehidupan, diantaranya:
1.Suatu sanksi untuk prinsip moral
2.Suatu kekuatan untuk mengeraskan semangat menghadapi kehidupan
3.Menghadapi kekosongan idiologi
4.Bantuan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan
5.Melawan diskriminasi
Agama selain memiliki fungsi dan peran dalam kehidupan juga memiliki nilai-nilai agama yang dapat dijadikan landasan atau arahan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan pada diri kita nilai keadilan, persaudaraan, persamaan, toleransi dan pengorbanan. Oleh karena itu para remaja diharuskan untuk membekali dirinya dengan nilai-nilai tersebut. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai oleh adanya kematangan seksual dan keadaan relatif mandiri. Tetapi remaja seringkali belum mampu untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan pengendalian emosi secara maksimal, sehingga remaja terjerumus ke dalam kenakalan remaja. Rendahnya kemampuan remaja dalam pengendalian emosi disebabkan oleh tidak dijalankannnya nilai-nilai ajaran agama dengan baik. Untuk mencegah hal-hal tersebut mereka harus mempunyai kriteria-kriteria remaja muslim, diantaranya :
1.Memiliki aqidah yang bersih
2.Selalu menjalankan ibadah yang benar
3.Memiliki akhlaq yang kukuh dan mulia
4.Cerdas dalam berfikir
5.Pandai mengatur waktu
6.Dapat berjuang melawan hawa nafsu
7.Mampu menyelesaikan masalah
8.Bermanfaat bagi orang lain
Setiap pemuda memiliki peran dalam upaya penegakan dakwah dan hukum-hukum islam. Tapi tugas ini sering terlupakan oleh sebagian remaja islam karena disibukkan dengan berbagai hal yang secara tidak sadar meracuni pemikiran pemuda islam. Dalam islam, masa remaja adalah saat-saat yang paling menentukan dalam sejarah hidup seseorang. Disanalah manusia mulai membentuk jatidiri, akankah ia menempuh jalannya orang-orang yang selamat ataukah berbalik menempuh jalannya orang-orang celaka. Maka sangat ditekankan para remaja untuk membekali dirinya dengan akhlaq yang mulia. Manusia akan hidup bahagia baik didunia maupun akhirat karena memiliki akhlaq yang mulia. Remaja dalam kehidupan memiliki peran serta yang penting dilingkungan keluarga, masyarakat maupun bangsa. Setiap remaja memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki kepribadian, memperbaiki segala bentuk kekurangan diri dan menyampaikan hal-hal kebaikan kepada orang terdekat yaitu keluarga. Selain itu, remaja harus pro-aktif dalam kegiatan sosial. Mereka harus mampu mempunyai ide-ide baru untuk perbaikan sistem kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sebab merekalah yang kelak akan menjadi generasi pengganti saat ini.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa remaja pada dasarnya adalah suatu perkembangan fisik dan psikis pada manusia yang saling berkesinambungan. Akan tetapi dalam perkembangan agamanya remaja belum dapat mengaplikasikan ajaran agama secara mendalam dan mantap. Faktor yang mempengaruhi perkembangan keberagamaan pada remaja masih dipengaruhi dengan lingkungan sekitar dan kepribadian dari masing-masing individu, karena kepribadian berpengaruh terhadap perkembangan aspek-aspek kejiwaan termasuk jiwa keagamaan yang bilamana remaja memiliki kepribadian yang baik mereka tidak akan menyimpang dari aturan-aturan agama.
Untuk membentuk kepribadian remaja muslim yang baik peran dari keluarga sangat mempengaruhi kehidupan setiap remaja akan pentingnya agama. Dalam ajaran islam, perdamaian sangat diutamakan untuk memupuk rasa persaudaraan, apalagi dikalangan remaja tidak akan mengenal perbedaan-perbedaan seperti ras, suku dan lai-lainnya, dan dapat dijadikan suatu faktor dalam pembentukan kelompok manusia.
Kebutuhan kita akan agama dan pendidikan keagamaan muncul sebagai kebutuhan yang mutlak dan tak tergantikan. Untuk memperdalam hal itu maka kita harus mengetahui definisi agama. Agama merupakan suatu kepercayaan atau keyakinan yang bisa memberikan arahan hidup yang diterapkan oleh semua manusia sebagai prinsip-prinsip moral yang berkualitas tinggi dan penerapan hubungan yang baik antar anggota masyarakat. Dari definisi tersebut pada dasarnya Agama Islam merupakan gerakan universal yang diarahkan atau diberi petunjuk oleh cahaya keimanan kepada Allah SWT dan suatu arahan yang bertanggung jawab untuk tujuan perubahan cara berfikir dalam berkepercayaan. Siapapun orangnya rakyat biasa atau pembesar dan apapun agamanya, jika dalam kesehariannya tidak dibatasi dengan adanya aturan maka hidupnya bagaikan kapas yang tertiup angin, dalam arti hidupnya tidak mempunyai arahan yang jelas. Oleh karena itu agama mempunyai fungsi dan peran dalam kehidupan, diantaranya:
1.Suatu sanksi untuk prinsip moral
2.Suatu kekuatan untuk mengeraskan semangat menghadapi kehidupan
3.Menghadapi kekosongan idiologi
4.Bantuan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan
5.Melawan diskriminasi
Agama selain memiliki fungsi dan peran dalam kehidupan juga memiliki nilai-nilai agama yang dapat dijadikan landasan atau arahan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menerapkan pada diri kita nilai keadilan, persaudaraan, persamaan, toleransi dan pengorbanan. Oleh karena itu para remaja diharuskan untuk membekali dirinya dengan nilai-nilai tersebut. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai oleh adanya kematangan seksual dan keadaan relatif mandiri. Tetapi remaja seringkali belum mampu untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan pengendalian emosi secara maksimal, sehingga remaja terjerumus ke dalam kenakalan remaja. Rendahnya kemampuan remaja dalam pengendalian emosi disebabkan oleh tidak dijalankannnya nilai-nilai ajaran agama dengan baik. Untuk mencegah hal-hal tersebut mereka harus mempunyai kriteria-kriteria remaja muslim, diantaranya :
1.Memiliki aqidah yang bersih
2.Selalu menjalankan ibadah yang benar
3.Memiliki akhlaq yang kukuh dan mulia
4.Cerdas dalam berfikir
5.Pandai mengatur waktu
6.Dapat berjuang melawan hawa nafsu
7.Mampu menyelesaikan masalah
8.Bermanfaat bagi orang lain
Setiap pemuda memiliki peran dalam upaya penegakan dakwah dan hukum-hukum islam. Tapi tugas ini sering terlupakan oleh sebagian remaja islam karena disibukkan dengan berbagai hal yang secara tidak sadar meracuni pemikiran pemuda islam. Dalam islam, masa remaja adalah saat-saat yang paling menentukan dalam sejarah hidup seseorang. Disanalah manusia mulai membentuk jatidiri, akankah ia menempuh jalannya orang-orang yang selamat ataukah berbalik menempuh jalannya orang-orang celaka. Maka sangat ditekankan para remaja untuk membekali dirinya dengan akhlaq yang mulia. Manusia akan hidup bahagia baik didunia maupun akhirat karena memiliki akhlaq yang mulia. Remaja dalam kehidupan memiliki peran serta yang penting dilingkungan keluarga, masyarakat maupun bangsa. Setiap remaja memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki kepribadian, memperbaiki segala bentuk kekurangan diri dan menyampaikan hal-hal kebaikan kepada orang terdekat yaitu keluarga. Selain itu, remaja harus pro-aktif dalam kegiatan sosial. Mereka harus mampu mempunyai ide-ide baru untuk perbaikan sistem kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sebab merekalah yang kelak akan menjadi generasi pengganti saat ini.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa remaja pada dasarnya adalah suatu perkembangan fisik dan psikis pada manusia yang saling berkesinambungan. Akan tetapi dalam perkembangan agamanya remaja belum dapat mengaplikasikan ajaran agama secara mendalam dan mantap. Faktor yang mempengaruhi perkembangan keberagamaan pada remaja masih dipengaruhi dengan lingkungan sekitar dan kepribadian dari masing-masing individu, karena kepribadian berpengaruh terhadap perkembangan aspek-aspek kejiwaan termasuk jiwa keagamaan yang bilamana remaja memiliki kepribadian yang baik mereka tidak akan menyimpang dari aturan-aturan agama.
Untuk membentuk kepribadian remaja muslim yang baik peran dari keluarga sangat mempengaruhi kehidupan setiap remaja akan pentingnya agama. Dalam ajaran islam, perdamaian sangat diutamakan untuk memupuk rasa persaudaraan, apalagi dikalangan remaja tidak akan mengenal perbedaan-perbedaan seperti ras, suku dan lai-lainnya, dan dapat dijadikan suatu faktor dalam pembentukan kelompok manusia.
Pengaruh agama dalam kehidupan sehari-hari
Besarnya
peran agama dalam kehidupan sehari-hari memegang peran yang sangat penting.
Dalam kehidupan di dunia ini harus terjadi keseimbangan antara spiritualitas
dan aktivitas. Jika Spiritualitas yang terlalu besar, maka kehidupan dalam
unsur materi (harta) akan kekurangan. Sebaliknya, jika aktivitas yang kita
utamakan tanpa memperhatikan spiritualitas (agama) maka batin kita akan
kekurangan makanan, dalam arti hati kita tidak akan tenang walaupun materi
(harta) kita berlimpah.
Besarnya iman pun sangat berpengaruh dalam sikap kita menjalani kehidupan
sehari-hari. Jika iman kita kuat, maka akan dimudahkan dalam menjalani
aktivitas sehari-hari. Akan diberikan kesabaran dalam menghadapi masalah
ataupun cobaan yang melanda. Dengan keimanan yang tebal, hati kita akan tenang
dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan dijauhkan dari perbuatan yang keji
dan munkar.
Jumat, 02 November 2012
TREN DAN ISSUE KEPERAWATAN
PENGERTIAN
A. Definisi Trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan
analisa, tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi
yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat.
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat
ini dan kejadiannya berdasarkan fakta
B. Definisi Issu.
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut
ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam,
hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
Issu adalah sesuatu yang sedang di
bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya
C. Definisi
Trend dan Issu Keperawatan
Trend
dan Issu Keperawatan adalah
sesuatu yang sedang d.bicarakan banyak orang tentang praktek/mengenai
keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan issu
keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Saat
ini trend dan issu keperawatan yang sedang banynak dibicarakan orang adalah
Aborsi, Eutanasia dan Transplantasi organ manusia, tentunya semua issu tersebut
menyangkut keterkaitan dengan aspek legal dan etis dalam keperawatan.
Salah satu contoh trend an issue
keperawatan
ABORTUS
A. Definisi Aborsi
A. Definisi Aborsi
Abortus
adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang
mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir selamat (hidup) sebelum 38
minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran prematur.
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah
“abortus” adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia 20 minggu kehamilan atau
berat bayi kurang dari 500 g(ketika janin belum dapat hidup di luar kandungan).
Angka kejadian aborsi meningkat denganbertambahnya usia dan terdapatnya riwayat
aborsi sebelumnya.
Proses abortus dapat berlangsung
secara :
Ø
Spontan / alamiah (terjadi secara alami, tanpa tindakan apapun)
Ø
Buatan / sengaja (aborsi yang dilakukan secara sengaja),
Ø
Terapeutik / medis (aborsi yang dilakukan atas indikasi medik karena
terdapatnya suatupermasalahan atau komplikasi).
1.
Penyebab Aborsi
Penyebab
abortus spontan bervariasi meliputi infeksi, faktor hormonal, kelainan bentuk
rahim,faktor imunologi (kekebalan tubuh), dan penyakit dari ibu. Penyebab
abortus pada umumnya terbagi atas faktor janin dan faktor ibu :
a.
Faktor Janin
Pada umumnya abortus spontan yang
terjadi karena faktor janin disebabkan karena terdapatnyakelainan pada
perkembangan janin [seperti kelainan kromosom (genetik)], gangguan pada ari-ari
maupun kecelakaan pada janin. Frekuensi terjadinya kelainan kromosom (genetik)
pada triwulanpertama berkisar sebesar 60%.
b.
Faktor Ibu
Beberapa hal yang berkaitan dengan
faktor ibu yang dapat menyebabkan abortus spontan adalahfaktor genetik orangtua
yang berperan sebagai carrier (pembawa) di dalam kelainan genetik;infeksi pada
kehamilan seperti herpes simpleks virus, cytomegalovirus, sifilis,
gonorrhea;kelainan hormonal seperti hipertiroid, kencing manis yang tidak
terkontrol; kelainan jantung;kelainan bawaan dari rahim, seperti
rahimbikornu(rahim yang bertanduk), rahim yang bersepta(memiliki selaput
pembatas di dalamnya) maupun parut rahim akibat riwayat kuret atau operasirahim
sebelumnya.Miomapada rahim juga berkaitan dengan angka kejadian aborsi spontan.
Selain itu, ada beberapa diantara orang tua yang tidak menginginkan kehadiran
janin tersebut dengan alasan yang bervariasi.
B. Faktor Risiko Aborsi
Faktor
risiko yang berhubungan dengan terjadinya abortus adalah :
Ø
Usia ibu yang lanjut
Ø
Riwayat kehamilan sebelumnya yang kurang baik
Ø
Riwayat infertilitas (tidak memiliki anak)
Ø
Adanya kelainan atau penyakit yang menyertai kehamilan
Ø
Infeksi (cacar, toxoplasma, dll)
Ø
Paparan dengan berbagai macam zat kimia (rokok, obat-obatab, alkohol, radiasi)
Ø
Trauma pada perut atau panggul pada 3 bulan pertama kehamilan8. Kelainan
kromosom(genetik)
Pergaulan seks bebas
Pergaulan seks bebas
C. Tanda dan Gejala Aborsi secara
Alamiah
Ø
Nyeri perut bagian bawah
Ø
Keram pada rahim
Ø
Nyeri pada punggung
Ø
Perdarahan dari kemaluan
Ø
Pembukaan leher rahim
Ø
Pengeluaran janin dari dalam rahim
EUTHANASIA
Membunuh bisa dilakukan secara
legal. Itulah euthanasia, pembuhuhan legal yang sampai kini masih jadi
kontroversi. Pembunuhan legal ini pun ada beragam jenisnya.
Secara umum, kematian adalah suatu
topik yang sangat ditakuti oleh publik. Hal demikian tidak terjadi di
dalam dunia kedokteran atau kesehatan. Dalam konteks kesehatan modern, kematian
tidaklah selalu menjadi sesuatu yang datang secara tiba-tiba. Kematian dapat
dilegalisir menjadi sesuatu yang definit dan dapat dipastikan tanggal
kejadiannya. Euthanasia memungkinkan hal tersebut terjadi.
Euthanasia adalah tindakan
mengakhiri hidup seorang individu secara tidak menyakitkan, ketika tindakan tersebut
dapat dikatakan sebagai bantuan untuk meringankan penderitaan dari individu
yang akan mengakhiri hidupnya.
Ada empat metode euthanasia:
Euthanasia sukarela: ini dilakukan
oleh individu yang secara sadar menginginkan kematian.
Euthanasia non sukarela: ini terjadi
ketika individu tidak mampu untuk menyetujui karena faktor umur, ketidak
mampuan fisik dan mental. Sebagai contoh dari kasus ini adalah menghentikan
bantuan makanan dan minuman untuk pasien yang berada di dalam keadaan vegetatif
(koma).
Euthanasia tidak sukarela: ini
terjadi ketika pasien yang sedang sekarat dapat ditanyakan persetujuan, namun
hal ini tidak dilakukan. Kasus serupa dapat terjadi ketika permintaan
untuk melanjutkan perawatan ditolak.
Bantuan bunuh diri: ini sering
diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk euthanasia. Hal ini terjadi ketika
seorang individu diberikan informasi dan wacana untuk membunuh dirinya sendiri.
Pihak ketiga dapat dilibatkan, namun tidak harus hadir dalam aksi bunuh diri
tersebut. Jika dokter terlibat dalam euthanasia tipe ini, biasanya disebut
sebagai ‘bunuh diri atas pertolongan dokter’. Di Amerika Serikat, kasus ini
pernah dilakukan oleh dr. Jack Kevorkian.
Euthanasia dapat menjadi aktif atau
pasif:
Euthanasia aktif menjabarkan kasus
ketika suatu tindakan dilakukan dengan tujuan untuk menimbulkan kematian.
Contoh dari kasus ini adalah memberikan suntik mati. Hal ini ilegal di Britania
Raya dan Indonesia.
Euthanasia pasif menjabarkan kasus
ketika kematian diakibatkan oleh penghentian tindakan medis. Contoh dari kasus
ini adalah penghentian pemberian nutrisi, air, dan ventilator
Tren
dan issue keperawatan
Trend Keperawatan Medikal Bedah dan
Implikasinya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi:
A.Definisi
a. Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi:
A.Definisi
a. Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
Menurut Martono, telenursing
(pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi
informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan
kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien,
atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi
biaya kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi
kunjungan dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis,
mengembangkan model pendidikan keperawatan berbasis multimedia (Britton,
Keehner, Still & Walden 1999). Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas
interaksi antara perawat dan klien dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga
konsep perawatan secara holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini
baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit
Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik
informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum
memadai.
b.Definisi :
b.1. Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh)
adalah penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan
keperawatan kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang
magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data
dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh,
menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau komputer 4)
b.2 Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring. 5)
b.3. Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using telecommunications technology (National Council of State Boards of Nursing). 6)
b.4. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau telehealth)7)
b.2 Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring. 5)
b.3. Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using telecommunications technology (National Council of State Boards of Nursing). 6)
b.4. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau telehealth)7)
ISSUE
DAN TREN KEPERAWATAN MATERNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASA
POST PARTUM / NIFAS
POST PARTUM / NIFAS
Pengertian
•Nifas / puerperium: periode waktu /
masa dimana organ-organ reproduksi kembali ke keadaan sebelum hamil.
• Dimulai setelah kelahiran placenta, berakhir saat alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil. Sekitar 6 minggu
• Involusi: proses perubahan organ repro.
• Masa nifas normal: involusi uterus, pengeluaran lokia, pengeluaran ASI dan perubahan sistem tubuh termasuk keadaan psikologis normal.
• Dimulai setelah kelahiran placenta, berakhir saat alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil. Sekitar 6 minggu
• Involusi: proses perubahan organ repro.
• Masa nifas normal: involusi uterus, pengeluaran lokia, pengeluaran ASI dan perubahan sistem tubuh termasuk keadaan psikologis normal.
Periode nifas, dibagi 3:
1. Immediate puerperium (Segera setelah persalinan sampai 24 jam setelah persalinan.)
2. Early puerperium (1 hari – 7 hari setelah melahirkan.)
3. Later puerperium (Waktu 1 minggu – 6 minggu setelah melahirkan.)
1. Immediate puerperium (Segera setelah persalinan sampai 24 jam setelah persalinan.)
2. Early puerperium (1 hari – 7 hari setelah melahirkan.)
3. Later puerperium (Waktu 1 minggu – 6 minggu setelah melahirkan.)
Perubahan / adaptasi masa nifas
:
• Involusi uterus dan pengeluaran lochea.
• Perubahan fisik
• Lactasi
• Perubahan sistem tubuh
• Perubahan psikologis
Perubahan fisik dan fisiologis :
• Uterus
• Lochea
• Serviks
• Vulva dan vagina
• Perineum
• Kembalinya ovulasi dan menstruasi
• Dinding perut dan peritonium
• Laktasi
• Sistem gastrointestinal
• Traktus urinarius
• Sistem kardiovaskuler
• Tanda vital
• Darah
• Berat badan
• Menggigil
• Post partum
• Diaphoresis
• Afterpains
Involusi disebabkan oleh :
• Iskemia : Kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang terjadi terus-menerus → kompresi pembuluh darah dan anemia setempat.
• Otolisis : Sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna sendiri.
• Atrofi : Jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen jumlah besar → atrofi karena penghentian estrogen.
Bekas luka plasenta → sembuh dalam 6 minggu
- Perlambatan – disebut sub involusio – gejala :
• Lochea menetap / merah segar
• Penurunan fundus uteri lambat
• Tonus uteri lembek
• Tidak ada perasaan mules.
• Penurunan fundus uteri lambat
• Tonus uteri lembek
• Tidak ada perasaan mules.
- Segera setelah persalinan – perlu pengawasan
• Jam I : tiap 15 menit
• Jam II : tiap 30 menit
• Jam III – IV : 2x
• Selanjutnya : tiap 8 jam
Pengeluaran Lokia (Lochea)
• Jam II : tiap 30 menit
• Jam III – IV : 2x
• Selanjutnya : tiap 8 jam
Pengeluaran Lokia (Lochea)
Lochea : sekret yang berasal dari
kavum uteru dan vagina dalam masa nifas
Jenis :
• Lochea rubra / lochea kruenta :
Keluar pada hari 1-3
Warna merah, hitam
T.a : darah bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel desidua, sisa verniks c, lanugo dan mekonium.
• Lochea sanguinolenta :
Keluar hari 3-7
Darah bercampur lendir
• Lochea serosa :
Keluar hari 7-14
Warna kekuningan
• Loceha alba :
Keluar setelah hari 14
Warna putih
Bau lokia agak amis → bau busuk : infeksi
Lokiostasis (lokia tidak lancar keluar)
Jenis :
• Lochea rubra / lochea kruenta :
Keluar pada hari 1-3
Warna merah, hitam
T.a : darah bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel desidua, sisa verniks c, lanugo dan mekonium.
• Lochea sanguinolenta :
Keluar hari 3-7
Darah bercampur lendir
• Lochea serosa :
Keluar hari 7-14
Warna kekuningan
• Loceha alba :
Keluar setelah hari 14
Warna putih
Bau lokia agak amis → bau busuk : infeksi
Lokiostasis (lokia tidak lancar keluar)
Perubahan Fisik
Serviks : menutup
• Segera setelah lahir – tangan pemeriksa masih dapat masuk kavum uteri.
• 2 jam setelah bayi lahir : dapat dimasukkan 2-3 jari
• 1 minggu : masuk 1 jari
• Setelah 1 minggu : serviks menutup.
Vulva dan vagina :
Mula-mula kendor, setelah 3 minggu kembali ke kondisi sebelum hamil dan rugae vagina mulai muncul, labia lebih menonjol.
Himen – ruptur → karunkulae mirtiformis
Perineum :
Mula-mula kendor karena teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju saat persalinan. Setelah 5 hari tonus mulai kembali tetapi tidak sekencang sebelum hamil.
Kembalinya ovulasi dan menstruasi :
• Pada ibu yang menyusui : menstruasi akan terjadi sekitar minggu ke 6-8 pp.
• Ibu menyusui : 45% menstruasi setelah 12 mg dan akan terjadi menstruasi anovulatory 1 x atau lebih (80% ibu menyusui) → terjadi infertilitas.
Dinding perut dan peritonium
Karena regangan menjadi kendor, termasuk ligamen-ligamen – ligamen rotundum – sehingga kadang-kadang menyebabkan uterus jatuh kebelakang → perlu latihan untuk mengembalikan tonus, dapat dilakukan setelah hari II PP.
Payudara – lactasi
Mencapai maturitas penuh selama masa nifas kecuali jika lactasi disupresi. Payudara → lebih besar, lebih kencang dan mula-mula nyeri tekan sebagai reaksi terhadap eprubahan status hormonal dan dimulainya lactasi.
Perubahan-perubahan payudara → lactasi : → hamil
• Proliferasi jaringan – untuk kelenjar-kelenjar dan alveolus mamma, lemak.
• Pada ductus lactiferus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat dikeluarkan berwarna kuning (colostrum)
• Hipervaskularisasi – terdapat pada permukaan dan bagian dalam mamma.
Perubahan Sistem Tubuh
Sistem Gastrointestinal :
• Pada awal klien merasa lapar
• Kadang diperlukan waktu 3-4 hari – faat usus N
• Rangsang BAB secara normal terjadi 2-3 hari → karena kemampuan asupan makanan menurunkan gerakan tubuh berkurang, pengosongan usus sebelum melahirkan (lavemen), rasa sakit di daerah perineum.
Traktus Urinarius :
Pada 24 jam setelah lahir kadang terjadi kesulitan BAK karena spasme sfinkter dan edema pada VU karena kompresi antara kepala janin dan os pubis selama persalinan
Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam PP → pengaruh hormon estrogen menurunkan diuresis
Serviks : menutup
• Segera setelah lahir – tangan pemeriksa masih dapat masuk kavum uteri.
• 2 jam setelah bayi lahir : dapat dimasukkan 2-3 jari
• 1 minggu : masuk 1 jari
• Setelah 1 minggu : serviks menutup.
Vulva dan vagina :
Mula-mula kendor, setelah 3 minggu kembali ke kondisi sebelum hamil dan rugae vagina mulai muncul, labia lebih menonjol.
Himen – ruptur → karunkulae mirtiformis
Perineum :
Mula-mula kendor karena teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju saat persalinan. Setelah 5 hari tonus mulai kembali tetapi tidak sekencang sebelum hamil.
Kembalinya ovulasi dan menstruasi :
• Pada ibu yang menyusui : menstruasi akan terjadi sekitar minggu ke 6-8 pp.
• Ibu menyusui : 45% menstruasi setelah 12 mg dan akan terjadi menstruasi anovulatory 1 x atau lebih (80% ibu menyusui) → terjadi infertilitas.
Dinding perut dan peritonium
Karena regangan menjadi kendor, termasuk ligamen-ligamen – ligamen rotundum – sehingga kadang-kadang menyebabkan uterus jatuh kebelakang → perlu latihan untuk mengembalikan tonus, dapat dilakukan setelah hari II PP.
Payudara – lactasi
Mencapai maturitas penuh selama masa nifas kecuali jika lactasi disupresi. Payudara → lebih besar, lebih kencang dan mula-mula nyeri tekan sebagai reaksi terhadap eprubahan status hormonal dan dimulainya lactasi.
Perubahan-perubahan payudara → lactasi : → hamil
• Proliferasi jaringan – untuk kelenjar-kelenjar dan alveolus mamma, lemak.
• Pada ductus lactiferus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat dikeluarkan berwarna kuning (colostrum)
• Hipervaskularisasi – terdapat pada permukaan dan bagian dalam mamma.
Perubahan Sistem Tubuh
Sistem Gastrointestinal :
• Pada awal klien merasa lapar
• Kadang diperlukan waktu 3-4 hari – faat usus N
• Rangsang BAB secara normal terjadi 2-3 hari → karena kemampuan asupan makanan menurunkan gerakan tubuh berkurang, pengosongan usus sebelum melahirkan (lavemen), rasa sakit di daerah perineum.
Traktus Urinarius :
Pada 24 jam setelah lahir kadang terjadi kesulitan BAK karena spasme sfinkter dan edema pada VU karena kompresi antara kepala janin dan os pubis selama persalinan
Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam PP → pengaruh hormon estrogen menurunkan diuresis
Sistem Kardiovaskuler :
• Volume darah kembali ke keadaan
tidak hamil
• Jumlah sel darah merah dan kadar Hb kembali normal pada hari ke-5.
• Terjadi penurunan cardiac output dan akan kembali normal dalam 2-3 minggu.
• Jumlah sel darah merah dan kadar Hb kembali normal pada hari ke-5.
• Terjadi penurunan cardiac output dan akan kembali normal dalam 2-3 minggu.
Perubahan Lain
Tanda Vital :
Suhu :
• Suhu ♀ inpartu tidak lebih 37,2ºC
• PP tidak naik ± 0,5ºC dari keadaan normal tapi tidak lebih dari 38,0ºC → infeksi (>).
• Normal setelah 12 jam PP
Nadi :
• Berkisar 60-80 x/mnt. Setera setelah melahirkan dapat terjadi bradikardi. Masa nifas umumnya nadi lebih dari suhu
• Kadang terjadi hipertensi post partum → hilang setelah 2 bulan.
Suhu :
• Suhu ♀ inpartu tidak lebih 37,2ºC
• PP tidak naik ± 0,5ºC dari keadaan normal tapi tidak lebih dari 38,0ºC → infeksi (>).
• Normal setelah 12 jam PP
Nadi :
• Berkisar 60-80 x/mnt. Setera setelah melahirkan dapat terjadi bradikardi. Masa nifas umumnya nadi lebih dari suhu
• Kadang terjadi hipertensi post partum → hilang setelah 2 bulan.
Berat badan
• Segera setelah melahirkan BB turun
5-6 kg karena pengeluaran bayi, plasenta, air ketuban.
• Masa nifas dini BB menurun ± 2,5 kg, karena puerpera diuresis.
• 6-8 mg PP BB akan normal
Afterpains (mules setelah persalinan)
• terjadi selama 2-3 hari PP
• karena kontraksi uterus, nyeri bertambah pada saat menyusui.
• Nyeri timbul bila masih terdapat sisa-sisa selaput ketuban, sisa plasenta atau gumpalan darah dalam kavum uteri.
• Masa nifas dini BB menurun ± 2,5 kg, karena puerpera diuresis.
• 6-8 mg PP BB akan normal
Afterpains (mules setelah persalinan)
• terjadi selama 2-3 hari PP
• karena kontraksi uterus, nyeri bertambah pada saat menyusui.
• Nyeri timbul bila masih terdapat sisa-sisa selaput ketuban, sisa plasenta atau gumpalan darah dalam kavum uteri.
Perubahan Psikologis
• Karena adanya perubahan hormonal,
terkurasnya cadangan fisik untuk hamil dan melahirkan, keadaan kurang tidur,
lingkungan yang asing, kecemasan akan bayi, suami atau anak yang lain.
• Setelah bayi lahir → masa transisi bayi + orangtua untuk membin hubungan.
Masa transisi yang harus diperhatikan pada masa PP :
• Phase honeymoon
Phase setelah anak lahir, terjadi intimasi dan kontak yang lama antara ibu – ayah – anak → “psikis honeymoon” masing-masing saling memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.
• Bonding and Attachment (ikatan kasih)
Terjadi pada kala IV, diadakan kontak antara ibu – ayah – anak dan tetap dalam ikatan kasih.
Partisipasi suami dalam proses persalinan merupakan salah satu upaya untuk proses ikatan kasih.
• Phase pada masa nifas
Rubin (1963), mengidentifikasi 3 tahap perilaku ♀ ketika beradaptasi dengan perannya:
o Phase “Taking In”
o Phase “Taking Hold”
o Phase “Letting Go”
o Phase “Taking In”
Perhatikan ibu tempat terhadap kebutuhan dirinya – minta diperhatikan –ü pasif dan ketergantungan, tidak ingin kontak dengan bayi tapi bukan berarti tidak memperhatikan. Menginginkan informasi tentang bayi, mengenang pengalaman melahirkan.
Berlangsung 1-2 hariü
Bufas perlu istirahat, makan, minum adekuat.ü
o Phase “Taking Hold”
Ibu berusaha mandiri berinisiatif, penyesuaian fungsi tubuh, mulaiü duduk, jalan, belajar tentang perawatan dirinya dan bayi, timbul rasa kurang PD.
Berlangsung ± 10 hari.ü
oPhase “Letting Go”
Ibu merasakan bahwa bayinya terpisah dari dirinya, mempunyai peran danü tanggung jawab baru, terjadi peningkatan dalam perawatan diri dan bayinya, penyesuaian dalam hubungan keluarga.
Masalah kesehatan jika yang sering dialami pada ibu PP
• Setelah bayi lahir → masa transisi bayi + orangtua untuk membin hubungan.
Masa transisi yang harus diperhatikan pada masa PP :
• Phase honeymoon
Phase setelah anak lahir, terjadi intimasi dan kontak yang lama antara ibu – ayah – anak → “psikis honeymoon” masing-masing saling memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.
• Bonding and Attachment (ikatan kasih)
Terjadi pada kala IV, diadakan kontak antara ibu – ayah – anak dan tetap dalam ikatan kasih.
Partisipasi suami dalam proses persalinan merupakan salah satu upaya untuk proses ikatan kasih.
• Phase pada masa nifas
Rubin (1963), mengidentifikasi 3 tahap perilaku ♀ ketika beradaptasi dengan perannya:
o Phase “Taking In”
o Phase “Taking Hold”
o Phase “Letting Go”
o Phase “Taking In”
Perhatikan ibu tempat terhadap kebutuhan dirinya – minta diperhatikan –ü pasif dan ketergantungan, tidak ingin kontak dengan bayi tapi bukan berarti tidak memperhatikan. Menginginkan informasi tentang bayi, mengenang pengalaman melahirkan.
Berlangsung 1-2 hariü
Bufas perlu istirahat, makan, minum adekuat.ü
o Phase “Taking Hold”
Ibu berusaha mandiri berinisiatif, penyesuaian fungsi tubuh, mulaiü duduk, jalan, belajar tentang perawatan dirinya dan bayi, timbul rasa kurang PD.
Berlangsung ± 10 hari.ü
oPhase “Letting Go”
Ibu merasakan bahwa bayinya terpisah dari dirinya, mempunyai peran danü tanggung jawab baru, terjadi peningkatan dalam perawatan diri dan bayinya, penyesuaian dalam hubungan keluarga.
Masalah kesehatan jika yang sering dialami pada ibu PP
• Murung pasca melahirkan (post partum blues)
Sering dimanifestasikan pada hari ketiga atau ke 4, memuncak pada hari ke 5 – 14 PP.
Gejala meliputi : episode menangis, merasa sangat lelah, insomnia, mudah tersinggung, sulit konsentrasi.
• Depresi pasca melahirkan (post partum depression)
25% dialami ibu PP
Gejala dini pada 3 bulan pertama PP sampai bayi berusia 1 tahun.
Etiologi : belum pasti, penelitian : faktor biologis perubahan hormonal, faktor psikolgis, faktor sosial seperti tidak mendapat dukungan suami, hubungan perkawinan tidak harmonis.
• Psikosa pasca melahirkan (post partum psychosis)
Jarang terjadi pada ibu dengan abortus, tubuh bayi dalam kandungan / lahir.
Gejala terlihat dalam 3-4 minggu setelah melahirkan berupa: delusi, halusinasi dan perilaku yang tidak wajar.
Penyebab mungkin berhubungan: perubahan tingkat hormonal, stress psikologis dan fisik, sifat pendukung tidak memadai
Trend
Current issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa
Trend atau current issue dalam
keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan dan
dianggap penting. Masalah-masalah tersebut dapat dianggap ancaman atau
tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan
regional maupun global. Ada beberapa tren penting yang menjadi perhatian dalam
keperawatan jiwa di antaranya adalah sebagai berikut :
•
Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa
•
Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa
•
Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi
•
Kecenderungan situasi di era global
•
Kecenderungan penyakit jiwa
•
Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
•
Kecenderungan penyakit jiwa
•
Meningkatnya masalah psikososial
•
Trend bunuh diri pada anak
Masalah AIDS dan NAPZA
Pattern of parenting
•
Perspektif life span history
• Kekerasan
•
Masalah ekonomi dan kemiskinan
Langganan:
Postingan (Atom)